Sabtu, 06 Agustus 2011

Cerita Aku, Dia, dan Kamu #part 43

"kawin--kawin..kawin--kawin.." sorak Rangga dan Ecy yg mentang2 udh kawin.
"paan sih lu..." kata Rafa.
Thia, Ina, dan Hana menatap gk percaya ke arah cincin yang menghiasi jari mnis mereka.
"selamat yah.." kata Sally lsg cipika-cipiki Hana Cs.
"kpan nyusul??" tnya Thia ngeledek.
"secepatnya.." jwb Sally singkat.
Malam itu, menjadi momen tak terlupakan di benak Bisma Cs dan Hana Cs.
"tgl 24-06-11,, jumlahnya 7.." kata Thia tiba2.
"maksudnya..?" tnya Morgan gk ngerti.
"aduh msa gk ngerti?? Nih yah 24-6=18-11=7,, Seven Man As Seven Heroes.." jelas Thia.
"wwhhhuu!! Ada2 aja yah.." kata anak2 kompak.
Para orangtua sih hanya tersenyum bangga dan terlihat lega.

1 bulan kemudian ..
"selamat yah Sal,, gk nyangka secepat ini.." kta Ina memberi ucapan ke Sally yg bru aja tunangan sma Reza.
Tak lama kemudian acara tunangan Reza pun selesai,,
Reza dan Sally bergegas pergi ke TPU Tegal Alur, di daerah Cengkareng.
"Lin,, gw pnuhin jnji gw.." kata Reza menunjukan cincin tunangannya ke kuburan Lina.
Sally mulai berlinang air mata..
Semilir angin sejuk pun menerpa,,
Seolah memberi tanda bahwa 'aku (LINA) telah bahagia' ke Reza dan Sally.

Mulai saat mrka tunangan mrka mempersiapkan tgl pernikahan mrka,,
beda dgn Ecy yang udh hamil 3 bulan.
Setelah 4 bulan berlalu dri hari tunangan itu, tibalah hari pernikahan Hana Cs dan Bisma Cs di tempat dan wktu yg bersamaan..
For the end, they life happy, ever, after ..
--The End--

makasih buat yg udh dgn setia membaca cerbung gw dri part 1-43 ini ..
Mga2 gk bosen yah,, dan promosi buat cerita gw yg baru judulnya 'Gara-Gara Ketemu Loe!' ..
Bca jga yah ^^
thanx

Cerita Aku, Dia, dan Kamu #part 42

"Raf, si Morgan kok blom dteng juga sih??" tnya Bisma smbil ngeliat arloji di tangannya.
"mana gw tw,, masa ia dia lpa tmpat biasa kita nongkrong??" kata Rafa heran.
Rafa ngajak Bisma dan Morgan ketemuan di tempat mrka dlu biasa ngumpul,, yupzz..tepatnya di Baby Chiken, di daerah Kemang.
"Sori guyz.. Gw telat.." kata Morgan smbil melonggarkan dasinya.
"ciiee... Yang udh jdi bos.. Asik dah laganya.." kata Bisma menyambut hangat kedatangan Morgan.
"gw kira lu udh lpa tmpat kta biasa nongkrong, Gan.." kta Rafa.
"yah gk lah,, tdi di kantor ada mslah, jdi gw ngrusin dlu deh..." kta Morgan menjelaskan.
"nah, kita kan udh ngumpul nih.. Lu mw ngmong apa'an Raf??" tnya Bisma.
"gw mw ngomongin soal..."
*****

"Cyn, lu dmna?" kta Ina di telfon.
"gw di kampus, tpi udh mw blik sih.. Knpa?" tnya Thia smbil ngerapiin tasnya.
"kagak, gw ma Hana mw ngajak lu jalan.." kata Ina.
"wah.. Boleh tuh.. Hayu,, kpan??" tnya Thia antusias.
"jihh nene,, yah skrg lah.. Bwa mbil gk lu??" kata Ina.
"kgak,, lu jmput gw dah yah.." kata Thia.
"yoda, 15 mnit lgi gw smpe di kampus lu.." kta Ina lalu mematikan hapenya.
"Na, Thia mw ikut??" tnya Hana stelah selesai membeli minuman di kantin kampus.
"iyah,, hayu jmput dia.." kata Ina lalu menuju mobilnya.

"halo,, ka.. Aku plang breng Ina, jdi gk ush jmput yah.." kta Thia yang lgi nelfon Bisma.
"oh, bgus lah.. Lgian kka jga lupa kalo hrus jmput kamu.." jwb Bisma jjur.
"ih rese bgt sih,, dsar kka gk pnya prsaan, rese,, nyebel.. --tut--tut--tut--tut,," telfonnya keburu di matiin sma Bisma, karna dia gk mw ngedenger ocehan Thia yg panjang kya kereta.
"jihh,, main matiin aja nih si Odoth.. Liat aja sih kalo udh nyampe rmah.." kata Thia kesel.

"becanda yah lu Raf??" tnya Morgan kaget.
Bisma yg tdi abz telfonan ma Thia blik lgi ke topik mereka.
"tw lu Raf,, ada2 aja.. Ke AirPort aja mnta ditemenin??" kata Bisma yg jga gk abs pkir.
"kirain mah mw ngomong apa.. Twnya mnta tmnin ke AirPort.." kta Morgan meremehkan.
"yee,, jgn slah.. Ini tuh pnting.. Yang mw gw jmput di AirPort itu orang yg mw jdi mitra kerja gw.." kata Rafa.
"so?? Gk ada hbungannya ma kita kalee.." kta Bisma.
"ada dong.."
"ada gmna??" tnya Morgan ke Rafa.
"nih org tuh kalo ngmong pke bhsa Sunda.. Nah,, trus kdang2 suka ngelantur pke bhsa Inggris.." kata Rafa menjelaskan.
"yampun Raf,, bhs Inggris kan lu bsa.." kta Morgan.
"tpi dia ngomongnya itu Brithis' Gan,, gw gk ngerti dah.. Lu pada bntuin gw yah.." kata Rafa memohon.
"iye..." jwb Bisma dan Morgan kompak.
"kapan??" tnya morgan.
"bntar lgi.."
"yah, kpan Raf.. Mw di bantuin gk sih lu??" tnya Bisma geregetan.
"ehm,, sekitar 3 bulan lgi.." jwb Rafa enteng.
"waaah,, kacau lu Raf.. Msih 3 bluan lgi lu udah ngomong sekarang??" kata Bisma geregetan.
"aahh.. Resee lu.." kata Morgan lalu melempar bantal yg ada di sofa restoran itu.
"wkwkwk,, iya maap2.. Kan biar ada topik aja gitu ,, hha.." jwb Rafa smbil cengengesan.
*****

Hana, Thia, n Ina jlan ke TA buat belanja, dan sekedar hangout bareng.
Hana dan Ina lgi sbuk liat baju.
"Na-Han.. Gw mw ke Samudera Sushi dlu yah.. Mw beli makanan.." kata Thia.
"yoda.."--"he'eh.." jawab keduanya.
Thia berjalan menuju SS, lalu dia msuk dan memesan bberapa kue moci kesukaannya. Kan namanya Samudera Sushi kok bli moci?? (gmna sih writer?? Disini tuh emang dijual moci tw,, udh gk ush banyak nanya deh,,*Thia mrah ke si Pengarang, lbh tepatnya gw* wkwk :D)
Lalu Thia gk sengaja liat mama dan papanya lgi ngumpul sma mama dan papanya Ina n Hana.
Setelah membeli mocinya Thia menghampiri orangtuanya.
"hai Mah-Pah.. Hai Om-Tan.." kata Thia menyapa.
"loh,, Thia.. Kamu kok disini??" tnya Hera kaget, tba2 anaknya udh di dket dia.
"aku lgi jalan sma Hana n Ina.." jwb Thia.
"oh,, Hana sma kmu yah.." kata Reva mama Hana.
"ehm, Mah-Pah, Tan-om aku udh du tunggu sma merka nih,, aku nyamper mrka dulu yah.. Dadah Papah--Dadah Mamah.." kata Thia smbil cipika-cipiki.
"guuyyzz,, ada bonyok lu tuh di SS.." kata Thia setelah nyampe.
"hah?? Pda ngapain??" tnya Ina.
"mna gw tw.." kata Thia.
Hana, Thia, n Ina jlan lgi keliling-keliling Jakarta.
"plen, kita mampir kesini dlu yu.. Mw mkan nih lper.." kata Hana.
Segera Ina memarkir mobilnya.

"sstt,, liat deh.." kata Morgan ke Rafa n Bisma.
"eh,, iyah.. Samperin yu.." kata Rafa. Morgan, Bisma, dan Rafa bangkit berdiri dan..
"aduuhh.. Siapa sih nih??" pekik Hana kesel karena tba2 matanya ditutup.
"ih,, jgn marah gitu atuh.." kata Bisma lalu melepas tangannya.
"loh.. Kok pda dsni??" tnya Ina setelah Rafa melepaskan tangannya juga.
"namanya jga ikatan btin.." kata Morgan.
"apaan sih.." kata Thia lalu memukul halus pundak Morgan.


Keesokan harinya..
"ka,, ada apaan sih?? Kok Mama nyuruh aku pke kaya gni dan dandan??" tnya Ina bingung.
"yee.. Emang kmu kira ka tw??" jwb Morgan smbil memakai jasnya.
Pukul 7 malam Orangtua Thia dan Bisma ngajak makan malem di sebuah restoran berbintang.
Thia dan Bisma agak terlambat dan pas sampe disana..
"loh?? Ina-Hana, Ka Morgan-Ka Rafa??" kta Thia kaget.
"nah lu.. Ada apaan nih??" tnya Ina kaget.
Morgan, Rafa, Bisma, Hana, Ina, dan Thia hanya bsa saling berpandang-pandangan bingung.
"kenapa pda berdiri?? Duduk dong.." tawar tante Mira mamah Ina.
"ada apa sih Mah??" tnya Rafa.
Mira gk menjawab, lalu dia menganggukan kepala memberi tanda pada Mama Thia dan Mama Hana.
Mereka menyodorkan sebuah kotak cincin,
"kpan mw ajak anak saya tunangan??" serempak para PAPI lsg ngomong dan memberikan jwaban atas seribu pertanyaan yang tersimpan di otak Hana, Thia, Ina, Bisma, Morgan, dan Rafa.
"oh,, jdi ini maksudnya.." kata Bisma Cs kompak.
"mma gk ngundang siapa2??" tnya Thia.
"eittz.." kata Hera lalu menepuk tangan, dan masuklah Ilham-Angel, Dicky-Pupud, Rangga-Ecy (yg blum lama kawin), dan Reza-Sally.
"selamat yah.." kata Dicky ngeledek.
"eiittzz,, blom.." kata mamah Ina dgn sigap.
Morgan, Bisma, dan Rafa sling ntap gk percaya.. Kalo mereka akhirnya bsa tunangan sma bidadari yg ada di dpan mrka.
Dan acara pertunangan pun di mulai..

To be continued ..

Cerita Aku, Dia, dan Kamu #part 41

Reza menemukan sebuah surat yg gk sengaja terjtuh pas Sally lri, Reza meliriknya sebentar "from Rolina to Reza.." gumam Reza pelan.
"msa cuman gara2 ini?" pkir Reza yg mengira kalo Sally cmburu.
Tpi dia gk memedulikannya dia lsg berlari mengejar Sally.
Sally berlari menuju recepsionis.
"misi Sus,, mw tanya Lina Anggriani dirawat di kamar nmor brpa yah??"
"maaf Mba, tidak ada pasien yg bernama Lina Anggriani. Yang ada Rolina Anggriani.." kta si Suster.
"ah mksud sya itu Sus.."
"oh,, dirawat di kamar nmor 102 lantai 4.." jelas si Suster.
"makasih yah mba.." Sally berlari ke lift dan segera menekan lt.4,,
****

"Na, kamu knpa Na??" Rafa kalut.
"Cyn,, Ina knpa??" tnya Morgan.
"aku gk tw ka,, pas tdi di restroom dia mimisan abs itu pingsan.." jelas Thia.
Rafa terus mengenggam tangan Ina dgn erat.
****

Sally menemukan kamar Lina, dan di dpan ruangan itu kedua orang tua Lina tengah duduk dgn lemas.
"misi tan-om.." sapa Sally.
Kedua org tua Sally hanya balas dgn senyuman.
"tan, Sally boleh msuk ke dlem?" tnya Sally hati2.
"boleh Sal,.." kata Mira mengijinkan.
"makasih tan..." blas Sally.
Sally melangkah gontai, tpi belum dia smpat membuka pintu samar2 dia mendengar percakapan Mira dgn suaminya,,
"Pa, kalo emang udh waktunya,, mmah ikhlas pa,," bgtu yang Sally dnger.
Saly bergegas masuk dan mendapati Lina terbaring lemas di ranjangnya.
"Lina.." kata Sally lsg memeluk Lina.
"maafin gw Lin.." kata Sally smbil nangis.
"heeii,, honey.. What are you talking about??" tnya Lina dgn nada lemas.
"knpa lu gk prnah bilang kalo lu skit Lin?? Knpa?"
"karna gw gk mw bkin lu dan Reza sdih Sal,,"
"hrusnya lu bilang sma gw Lin,, gw bsa tmnin lu khemo,, gw bsa jgain lu,, gw akan selalu berada di sisi lu kalo lu btuh tmen curhat Lin.."
"tapi Sal.."
"lu udh bkin gw kaya monster Lin,, gw ngerebut Prince Charming lu.."
Lina yg tadinya bingung dri mana Sally tw, jadi mengerti setelah melihat buku diary'nya yg brda di tngan Sally.
"sekarang lu bebas sma Reza, Lin.. Gw akan bilang ke Reza, kalo gw mnta putus.." kata Sally.
Lina mulai menangis.
"Sal,, gk perlu.. Hri ini mungkin bakal jdi hri terakhir gw ngmong sma lu.." kata Lina menggenggam tangan Sally.
"jgn ngomong gtu Lin,, gw ykin lu kuat.." kata Sally seraya memeluk Lina.
"Lina??!" kata Reza kaget.
****

"Dok, Ina knpa Dok??" tnya Rafa ketika dokter keluar dri ruangan UGD.
"Ina, cuman kecapean aja mas Rafa, dia udh siuman kok.. Resep obatnya ada di meja.. Saya permisi dlu yah mas.." kata si Dokter lalu meninggalkan MS, ka Inge dan Ica, serta Hana Cs.
Mereka lsg masuk buat ngeliat keadaan Ina.
"ympun,, syukur yah de, kamu gk knpa-npa.." kta Morgan lega.
"ympun Na,, kalo bgni jdinya aku gk bkal ngijinin kamu ikut.." kata Rafa kalut.
Ina hanya bales dgn senyum pnuh penyesalan.
****

"Reza??!" Lina ikutan tersentak, Sally pun melepas pelukannya.
"Lin,, knpa lu gk prnah bilang sma gw?? Knpa Lin??" tnya Reza kalut dan mulai menangis.
"tenang Za,, biar Lina jelasin.." kata Sally menenangkan.
Reza memalingkan muka, dia gk kuat ngeliat sahabatnya terbaring tak berdaya.
"gw gk mw bkin lu sdih Za,," kata Lina terisak.
"tpi bukan bgni caranya Lin,, justru dgn cara ini lu bkin gw dan Sally tmbah sdih.." kata Reza dan lsg berbalik ke Lina dan memeluknya.
Sally melangkah mundur, bermaksud untuk memberikan waktu berdua buat Lina dan Reza, tpi..
"Sal tunggu.." kata Lina lsg meraih tangan Sally.
"gw bahagia kalo kalian bahagia.." kata Lina lalu meraih tangan Reza.
"Za, gw sahabat lu selalu bahagia kalo lu bahagia.. Dan jgn tkut gw akan selalu berada di samping lu.. Sma kaya Sally di samping lu.." kata Lina lalu menyatukan tangan Sally dan tangan Reza.
"gw mw kalian bwa cincin tunangan kalian ke kuburan gw yah.." kata Lina sambil tersenyum lalu memejamkan mata. And then,,,
---BIIPPP!!---
"LINA !!!!" seru Reza dan Sally sambil menangis.
Mira dan Egan pun masuk ke dalam ruangan dgn tdak menunjukan ekspresi sdih,,
"Lina udh lega Sal-Za.." kata Mira smbil tersenyum.
Reza dan Sally menatap tubuh Lina yg tak berdaya.
Air mata pun tidak bsa terbendung di mata Reza dan Sally.
-"Lin,, gw janji akan penuhin permintaan terakhir lu.."- btin Reza.
Setelah hal itu Reza sma Sally pmit buat menghadiri pemakaman Lina.
Sally msih terus terisak dlam pelukan Reza.
Mira dan Egan terlihat tenang, merka memang sudah menerima apa yg terjadi, buat mrka lbih baik spt ini dri pda menyiksa Lina di dunia sbgai remaja yg 'tidak bebas'.
************

5 thun kemudian ..
Para MS udh gk terlalu sibuk dgn show mereka.
Maka dari itu para MS mulai kerja sesuai cta2 mrka dan tawaran dri orang tua mereka..
Morgan melanjutkan perusahaan Papanya,
Dicky juga ngelanjutin proyek Papanya membuat sebuah miniatur di kota Bekasi,
Reza bekerja menjadi tangan kanan Papanya di perusahaan peninggalan Kakeknya,
Bisma mulai membuat skenario-skenario untuk berbagai jenis film serta dia jga jdi musisi handal dan ternama,
Rangga jadi kepala rumah sakit yg dipercayakan Om'nya,
Rafael bekerja jadi direktur di perusahaannya, dan yang terakhir Ilham jadi tangan kiri di perusahaan Papanya sma kya Reza yg jdi tangan kanannya.
Hana Cs juga udh pada Kuliah.
Hana kuliah di Trisakti bareng sma Angel dan sma2 ambil hukum,
Thia kuliah di Untar dan ngambil fakultas Kedokteran,
Ina dan Sally kuliah di Admajaya, kalo Sally ngambil Sastra kalo Ina ngambil Acounting.

"eh,, udh lama nih kita gk ngumpul.." kata Bisma ke Rafa di telfon.
"iyah yah Bis,, sekalian gw mw ngmong sesuatu.. Ajak Morgan juga yah.." bales Rafa.
"ok,, gw kabarin dya dlu yah.." Bisma mematikan hpnya dan menghubungi Morgan.
"idih,, rempong bner ya kayanya?? Dri tdi nelfon sno nelfon situ.." kata Thia smbil membaca novelnya.
Novel lgi?? Ympun.. Udh gnti presiden Cyn.. Msih aja bca novel?? *wait kok presiden, gk nyambung jga yah.. Hha, map dah back to the story*
"kka mau ngumpul sma ank2.. Makanya ribet hubungin merekanya.." kata Bisma.
"alesan.." kata Thia.
"ih rese yah.." kata Bisma smbil melempar bantal ke Thia.
"eiittzz,, gk kna.. Weee" kata Thia smbil melet.
"awas yah.." Bisma mulai ngelempar bntal lgi dan
"auuwwhh,, ih rese.. Mah,, mamah.. Ka Bisma nih rese.. :P" kata Thia smbil melet lgi ke Bisma.
"Bisma.. Jgn iseng dong.." teriak mama dri dpur.
"sory mam.. Halo.." Bisma pergi ke paviliun belakang buat ngbrol sma Morgan.

"halo Bis, lu knpa?? Kok 'sory mam'??" tanya Morgan bingung.
"gk tdi itu tuh pacar lu ngambek trus lapor ke nyokap.."
"ohh,, lgi ngapain dia??" tnya Morgan.
"biasa.."
"ohh.." Morgan udh ngerti yg Bisma maksud.
"siapa ka??" tnya Ina ke Morgan.
Morgan menjauhkan hpnya "Bisma.."
"ohh.." kata Ina lalu meninggalkan Morgan.
"Gan, lu bsa keluar gk besok??" tnya Bisma.
"bsa,, emang knpa?"
"Rafa ngajakin ketemuan.. Di tempat biasa jam 5.." kata Bisma.
"oh,, okok.."
"gk prlu ngajak ade lu.."
"loh,, kok tmben?? Biasanya dia yg pling ngebet ktmu ade gw kan?" tnya Morgan bingung.
"ada yg mw dia omongin sma kita.. Penting katanya.."
"hah?? Emang mau ngomong apa??" tnya Morgan.
"mana gw tw.." jwb Bisma.

To be continued ..

Cerita Aku, Dia, dan Kamu #part 40

"Na,, bangun Na...!!" kata Thia kalut.
"tenang Cyn, gw ykin Ina bakal baik2 aja.." kata Hana menenangkan.
Thia gk menanggapi omongan Hana.
Ina di rawat di UGD.
"Sal, gw sma Thia mw blik ke tempat show buat ngabrin anak2,, lgian juga kita pda gk bawa hp.. Gk pa2 kan di tinggal sndiri?" tnya Hana.
"gk ppa kok.. Yoda cpet gih.." kata Sally.
Hana dan Thia bergegas meninggalkan rumah sakit.
Sally hanya terduduk di kursi smbil memperhatikan Ina.
Tak lama kemudian dteng pasien lain, yang kayanya skit parah, Sally berniat menengok ke slah stu pasien tdi dan ternyata..
"Lina??" Sally kaget.
Lina yg mendengar namanya di panggil langsung menoleh.
"Sally??"
"lu skit apa Lin??" tnya Sally.
"gw,, ehm..gw.."
"msi non.. Maaf kami hrus membawa sodara Lina ke ICU.." kata seorang suster.
"Lin, jwb pertanyaan gw.. Lu skit apa??!" tnya Sally kalut.
Lina gk menjawab, di matanya mulai membenang air mata.
Susternya pun membawa Lina dgn tergesah-gesah.
-"ada apa sih ini??"- kata Sally dlem hati.
Ketika Sally hendak berbalik ke ranjang Ina, kakinya menendang sesuatu.
"apaan nih?? Buku diary?" kata Sally smbil mulai membuka diary itu. Sally melihat nama pemilik buku ini,, "Lina" gumam Sally pelan. Lalu dia mulai membuka lgi lembar dmi lembar. Di bgian-bagian petama kertasnya mulai usang dan tulisannya pun mulai memudar akhirnya Sally memutuskan buat melewatkannya,,
"cuman beberapa lembar yg bsa di bca.." gumam Sally lgi.
--Dear Diary--
'hri ini aku sneng bgt,, aku bsa ltihan dance breng Reza. Dan aku semakin ykin sma perasaan aku selama ini, kalo aku suka Reza.. Iyah, perasaan yg telah tumbuh sejak pertama kali aku melihatnya di kelas 10..'
"apa?? Jdi selama ini.." Sally gk melanjutkan kata2nya dia membca lgi kelanjutannya.
--Dear Diary--
'hari ini perasaan aku lgi kacau bgt,, kamu tau?? Hri ini aku nyatain perasaan aku yg sesungguhnya ke Reza, tpi dy cuman anggep aku adenya.. Emang sih aku udh dket sma dia dri kelas 10 smpe kelas 11 ini,, dan aku nyatain perasaan aku kalo aku suka sma dia,, tpi nyatanya dia itu anggep aku ade nya..!! Skit bgt rasanya, cinta yg tidak berbalaskan,,'
Air mata Sally mulai merebak, Sally ykin wktu Lina nlis diary ini psti dia nangis, karena Sally ngeliat ada bekas lunturan pulpen sperti kena air.
--Dear Diary--
'rasanya kebahagiaan emang gk prnah berpihak sma aku!! Rasa aku sma Reza gk prnah ilang dan dia bilang dia mulai tertarik sma perempuan lain yg dia gk tw namanya,, belum kering luka itu, luka ku pun bertambah karena fonis dokter yang menyatakan kalo aku mengidap penyakit tumor di hati ku dan udh smpe stadium akhir! Tuhan,,, knpa kau buat hidupku menderita!!'
Kali ini Sally gk kuat, dia mulai menangis.
"kalo tw gni Lin,, gw gk bkal jdian sma Reza..." gumam Sally smbil terisak.
--Dear Diary--
'ok,, aku mlai bsa terima semuanya.. Aku muali mencoba menjalani hari2 ku spt biasa. Reza shabat dan sekaligus Pangeran dalam mimpiku gk tw kalo aku pnya penyakit tumor. Aku gk mw di kasian sma aku. Yg jelas skrg aku bhgia msih di bri kesempatan untuk liat Reza, berada di smping Reza untuk beberapa waktu yg aku gk tw smpe kpan..'
--Dear Diary--
'makin hari aku ngerasa ajalku akan segera tiba. Aku gk bsa lgi mengikuti ltihan2 kempo yg biasanya aku lakukan bareng Reza. Aku mw terus ada di dunia ini Tuhan,, aku mw terus liat Reza meskipun dia gk jdi miliku.. Aku mhon Tuhan..'
--Dear Diary--
'hari ini aku chek up ke dokter,, dokter bilang tumor ku udh menjalar ke otak, dan kemampuan menulisku pun berkurang. Aku hanya bsa pasrah menerima semua keadaan. Aku mulai blajar hdup baik, aku mulai mengikuti nasihat org tuaku..'
Sally mulai mempertajam matanya karena tulisan Lina yg mulai gk karuan.
--Dear Diary--
'sekarg aku udh jarang ltihan bareng Reza,, aku hrus chek up ke dokter dan ngejalanin KhemoTerapi,, it's so horible.. Itu mengerikan buat aku.. Aku sakit dgn ini semua.. Yang bsa buat aku bahagia adalah memandangi Reza dan selalu mengenangnya jauh dlam lubuk hati ku..'
--Dear Diary--
'aku bahagia ternyata Reza myukai Sally shabat ku,, aku bersyukur kalo Reza dimiliki Sally, dan gk jtu ke tangan cwe yg lain.. Aku berharap merka bsa bhgia dan...'
bagian di lembar itu gk terbaca, terhalangi noda darah.
"ympun Lin,, knpa lu g prnah cerita sma gw Lin.. Knpa??? Gw merasa bukan shbat yg baik buat lo,, disaat kaya gni gw gk tw.." Sally terisak dlam kata2nya. Lalu tba2 pkirannya melayang mengingat suatu kejadian di masa lalunya,,
=="Sal, gw lgi jtuh cnta nih.."== kata Lina.
=="hah?? Sma spa tuh??"== goda Sally.
=="dia itu Prince Charming buat gw.."==
=="ya iyah,, spa namanya.."== kata Sally geregetan.
=="ada deh, yg psti dia tmen gw,,eh..bukan deh shabat gw.. Dia jago dance dan pinter bgt fisikanya.. Makanya kalo ulangan gw nyontek mulu sma dia.."==
Sally skrg tw yg Lina maksud 'Prince Charming'nya itu adalah Reza pacarnya. Sally menyeka air matanya dgn tangannya dan lanjut membaca.
--Dear Diary--
'semaki hari aku semakin jauh sma Reza,, tpi dia gk prnah lpa sma aku mski dia suka sma Sally. Dia msih sring sms aku dan menanyakan kabar ku,, aku pun membalas alakadarnya. Minggu depan aku hrus prgi ke Malang buat berobat.. Dan mungkin akan tinggal di situ. Aku akan menghapus semua cerita dan jejak ku di Jakarta,, membuat semua org lpa kalo prnah ada Lina diantara kedua shabat terbaikku Reza dan Sally..'
--KenanganKu--
kalau pun umurku hanya hitungan bulan,,
kalaupun nafasku hanya bsa bertahan beberapa bulan lgi,,
biarlah puisi ini jdi suasana hatiku saat ini,,
kalu boleh aku berharap, aku ingin selalu berada di smpingmu mskipun bkan dlam raga ku yg sekarng,,
aku mau kamu tau Za,, kalo aku cinta kamu..'
Sally ngebaca Puisi yg dibuat Lina.
Sally lanjut bca diary yg lainnya.
--Dear Diary--
'hari ini pertemuan ku yg terakhir sma Reza dan Sally, itu pun krna Sally yg mnta. Dan sempat penyakitku kambuh wktu bersma Reza untungnya Reza gk curiga. Tadinya sih aku udh gk than buat nangis tpi,, aku ttep tahan.. Aku gk bilang kalo aku pindah ke Malang, aku bhong ke Reza dan Sally untuk menutupi jejakku,, tpi mrka percaya2 aja.. Sakit bgt hrus bhongin mrka,, tpi ini yg terbaik buat semuany..'
Itu halaman trakhir yg ada dan ada selembar surat yang lucu, Sally pun membukanya.
--Surat--
'Reza, maaf bgt kalo aku banyak slah sama kamu. Ehm,, aku sbnernya sdih bgt ngmong ini ke kamu, tpi udh saatnya kamu tw kalo aku mengidap tumor ganas di hatiku. Sdih rasanya gk bsa nge-dance dan nge-kempo bareng kamu lgi,, but i should be a cheerfull girl, shouldn't i?? ^^,
Za, kalo bntar lgi azal menjemput gw, gw mw lu jgain Sally buat gw yah,,
gw mw liat lu bahagia.. Dan bilang sma bonyok gw, gk ush terus2an mkirin gw..
Akhirnya kita emang gk bsa bersatu Za, meskipun cinta gw ke lu udh gw pendem selama 2 thun ini..
Gw cuman mw ksih tw lu 'gw syang sma lu,, syng bgt.. Lbih dri rsa syang gw buat dri gw sndiri.. Meski bertepuk sebelah tangan,, cnta gw akan terus tumbuh dlem diri Sally,,'
the last,, makasih buat semuanya yah Za,, maap bgt gw gk bsa bles kebaikan lu,,
Kiss n Hug..
Lina
"Lina!!!" Sally berlari keluar ruangan UGD dan menabrak anak2 MS yg brda gk jauh dri pintu.
"Sal, kmu knpa?" tnya Reza.
Sally gk menjwab dia berlari mewninggalkan Reza dan yg lainnya.

To be continued ..

Cerita Aku, Dia, dan Kamu #part 39

Rafa gk menghiraukan pikirannya dia terlanjur menikmati jlan berdua breng Ina.
Rafa dan Ina bercandaria bareng dan sesekali menyediakan diri untuk para potografer yg ingin ngambil gmbar mrka.
"hah,, cpe bgt yah jdi artis.." kata Ina smbil menyeka keringatnya dgn tisue.
"yah, bgni lah Na.." kata Rafa.
"Na, kamu skit? Kok kayanya muka kamu pucet gitu??" kata Rafa yg memperhatikan muka Ina dgn seksama.
"ah, enggak kok.. Emang krna chya matahari aja kali.."
Kemudian mrka blik ke tempat penginapan.
"Ka Morgan mana Ka??" tnya Ina ke Bisma.
"tdi katanya mw cri mkan breng Thia.." jwb Bisma.
Ina hanya mengangguk menanggapi jwban Bisma.
****

"Cyn,, kka mw ke penginapan bntar.. Kayanya ada sesuatu yg lpa kka bwa.." kata Morgan pda Thia.
"hah? Emangnya apa? Dompet,,? Udh pke uang aku dlu aja,, pke duit ka Reza jga bsa.." kata Thia.
"iyah ka, udh pke duit gw aja sih.." kata Reza ikut2an.
"bukan,, sesuatu deh,, kmu tunggu sni aja yah.." kata Morgan dan lsg beranjak meninggalkan Thia, Reza, dan Sally.
Sally dri tdi sbuk berbicara dgn seseorang yg menelfonnya.
Thia mulai mengetik sesuatu di laptopnya.
"Cyn,, kka mw curcol nih.." kata Reza memecah keheningan.
"yoda curcol aja.." jwb Thia tpi gk berkutik dri laptopnya.
"ehm,,kka--,, eh--anu.."
"apaan sih ka?? Mw curcol aja ggup gtu, kaya mw nembak aja.. Hhe,," kata Thia smbil cengengesan dan terus mengetik tiada henti.
"huft,,*menghela nafas*,, kka ngerasa sayang sma Lina tpi suka sma Sally.." kata Reza akhirnya.
"maksudnya??" Thia mulai menanggapi dgn baik ucpan Reza, dia mulai beralih pandang dri lyar laptopnya ke arah Reza.
"jdi gni, kamu tw kan kka sma Lina udh shabatn lama?"
"iyap,, terus?"
"nah, entah berpa bulan yg lalu dia bilang kalo dy suka sma kka. Emang sih kka sayang sma dia, tpi bkan kaya rsa syang kka ke Sally, it's diferent, you know lah.. Tpi Lina gk kecewa sih atas kejujuran persaan kka.." Reza terdiam sejenak, lalu melanjutkan kalimatnya lagi,,
"menurut kamu apa kka slah?"
"enggak kok,, syg dan suka itu 2 buah kata yg kalo di gmbarin pke sikap sama, tpi artinya beda.."
Reza mulai ngedengerin pendapat Thia. Reza tw persis Thia itu yg pling buaanyak kata bijaknya, jdi dy ngerasa enak kalo curcol ma Thia. Thia melanjutkan kata2nya,,
"kalo kka syang sma Lina itu wajar...,, karena kka shabatnya.. Nah, kalo suka itu maslah hti ka.."
"cra ngebedain'nya??"
"jiiaahh,, kka udh brpa kali pcarn sih?? Msa hal kya gtu doang gk tw??" kata Thia meremehkan.
"udh jwb aja,, gk ush bnyak komen.." kata Reza geram.
"yah ngebedain'nya gmpang lah.. Kalo kka sma ka Lina deg2an gk??"
"ehmm,,*berfikir*,, kgak.. Biasa aja.. Tpi kalo sma Sally, bukan cuman deg2an tpi keringet dingin jga keluar.."
"nah,, berrti kka falling in love sma Sally, bkan Lina. Lina just your BF.." kata Thia.
"huft,, lega deh kka jadinya.." kata Reza yg sekrg udh gk keliatan linglung kaya tdi.
"Sal, tefonan ma spa sih lu?? Luaama bner kayanya??" kata Thia dgn nada lebay.
"tw nih,, telfon dri siapa say??" tnya Reza.
"dri direktur perusahaan ppa aku.. Kebetulan ppa aku kan lgi keluar kota,, jdinya pda kelabakn,, tpi aku udh handle' kok, makanya agak sdikit lama tdi.." Sally menjelaskan.
Lalu mrka kembali ngbrol bersma.
Tak lama kemudian, Morgan dteng..
"aduh,, maaf,, lama yah nunggu kka?" kata Morgan.
"ah, kagak kok.. Biasa aja.." jwb Thia enteng.
Kemudian Morgan mengedipkan mata ke Reza memberikan tanda.
"ehm, Gan, gw sma Sally kesono dlu yah.." kata Reza, lalu memisahkan diri.
"loh.. Itu pda mw kemana ka??" tnya Thia.
Morgan gk menjawab, dia berjalan kebelakang Thia.
"ka, mw ngapain sih??" tnya Thia bingung.
"ini buat kamu.." kata Morgan smbil mengalungkan sebuah kalung berliontinkan lumba2.
"yampun ka.. Ini kan kalung yg aku mw wktu di puncak itu..." Thia melonjak kaget.
"makasih yah ka.." kata Thia lsg memeluk Morgan.
"sma2 sweet heart.." jwb Morgan dgn lembut.
Thia mengecup ppi Morgan,,
"anggep aja ucpan terimakasih :),,"
"ciiee,, tw dah yg msih bru.." ledek Bisma yg tba2 ada di situ, sma ank2 MS lain'nya.
Morgan dan Thia tersipu malu,, lalu sling berpandangan.
"hah,, lama nih.. Mw makan tw.. Mlah pda pandang-memandang.." kata Hana yg udh kelaperan.
Mereka pun makan bersma. Setelah makan pra MS memanfaatkan waktu luang mrka buat tidur.
Thia, Hana, Ina, n Sally memaklumi sebagi pacar.
****

keesokan harinya..

Pukul 06.30 para MS dan Hana Cs smpe di tmpat manggung.
"nti Smash msuk segmen 2 dan 5 yah.." kata ke Icha di ruang dandan.
"dan di segmen ke-2 nyanyi 'i heart you',, segmen ke-5 'senyum semangat'..." kata ka Inge juga. Para MS hanya mengangguk, smbil fokus menghadap kaca.
Waktu terus berjalan.
"duh, knpa yah Ding.. Gw kok ngerasa cenat-cenut gitu??" kata Astrid si Host Inbox.
"SMASH!!!!" teriak pra SB Malang.
"oh,, mungkin karna sodara2 gw pda mw dteng kali yah.." kata Gading ngaku2.
"yah, gk jdi dah gw.. Mending kita panggil aja lsg.. SMASH..!!" kata Astird memberi instruksi pda MS buat naik panggung.
Mereka pun naik ke atas panggung.
"haii,, semuanya.." spa Bisma setelah naik panggung. Yg lain hanay melambaikan tangan.
"eh,, mw tanya2 nih.. Katanya Morgan, Rafa, sma Bisma udh gk jmblo lgi yah??" goda Gading.
"eh, iya tuh yah.. Aduh gk bleh dket2 deh bgni acaranya.." kata Astrid.
"hehehehe,," Morgan, Rafa, dan Bisma cengengesan.
"buat para SmashBlast jgn pda sdih yah.. Kalo Morgan, Rafa, dan Bisma udh gk jomblo.." kata Astrid.
"jdi bner gk nih??" tnya Gading lgi.
"btul itu..." jwb Bisma akhirnya.
"katanya pcarnya ikut yah??" goda Astrid lgi.
"wah,, katanya sih pcarnya sling silang gitu.." kata Gading.
"maksudnya saling silang paan Ding??" tnya Astrid.
"ah,, rpot jelasin ke lu,, mending lsg naik aja.. Ayo come on-come on.." kata Gading memberi tnda pada Hana Cs buat naik panggung.
"mereka?? Bukannya ini para ade mrka??" tnya Astrid.
"silahkan,, spa ini adenya Morgan,,ehm--siapa namanya yah tuh,,ehm.. Oh Ina.. Iyah, Ina silahkan jelaskan.." kata Gading mempersilahkan.
"jdi maksudnya pacar silang itu bgni,, aku kan ade Morgan, nah pacaran sma ka Rafa.." kata Ina smbl menggandeng Rafa lalu melanjutkan penjelasannya,,
"nah, kalo Thia adenya Bisma, pacarn sma kka aku.."
Thia yg mendengar namanya di sebut Ina, lsg menghampiri Morgan.
"nah, kalo Hana adenya ka Rafa, pacarn sma ka Bisma.."
Hana juga ikut2an nyamber ke Bisma.
"tpi ini blom semua,, msih ada stu lgi.. Yaitu pacar ke Reza,, yaitu Sally.." kata Ina.
Sally menaiki panggung.
"oh,, jdi udh pda punya pcar semua nih??" tnya Astrid dgn nda di bete2in.
"ah, jgn so-so cemburu deh lu Trid, mending lsg aja I Heart You.." kata Gading lalu bergegas turun.
Hana Cs jga ikutan turun.
Sepanjang jalan mw ke restroom mereka di kasih selamat tpi jga dihina.
"halah,, pasti dia yg ngerayu ka Rafa dluan.." kata slah seorang SB yg gk terima.
Ina bgtu banyak dpet cekaman dri pra SB di situ, gk tw SB tau antiS yg kaya gitu.
Hana Cs nyampe di restroom.
"Na, muka lu pucet.. Lu skit? Udh srpan kan tdi,," kata Thia menghampiri Ina.
"gw gk ppa.." jwb Ina lemas.
"lu ykin??" tnya Hana.
Ina gk menjawab.
Tak lama kemudian dia merasa ada yg mw keluar dri hidungnya dan..
"Cyn-Cyn,, tisue Cyn.." kata Ina yg sontak bkin Thia kelabakan cri tisue.
"ini-ini.." kata Thia smbil menyodorkan tisue.
Ina menyeka drah yg mengalir dri hdungnya.
"Han,, Ina mimisan.." kata Thia ke Hana yg berada lumayan jauh dri mereka.
Hana dan Sally menghampiri Ina.
"Cyn,, Ina udh biasa mimisan?" tnya Sally.
"gw rsa sih jarang.." jwb Thia.
Ina smpat terdiam dgn tangan memegang tisue, dan tangan yg stu memegang kepalanya,,
"aduhh,,.. Auwhh.." pkik Ina kesakitan, dan lepas itu Ina pingsan.
Hana, Thia, dan Saally lsg ngebwa Ina ke rmah skit terdekat. Para MS gk tw, ka Ica dan ka Inge jg gk tw ..

To be continued ..

Cerita Aku, Dia, dan Kamu #part 38

"..." Sally diem membisu.
"yah, aku tw sih gk tepat wktunya.. Tpi mw gmna lagi?? So the answer is..?" tnya Reza penasaran.
"eehmm,, gmna yah.."
"...." Reza menunggu.
"aku mw.."
"yeess!!; pekik Reza kegirangan.
"CIIIEEE!!!!" seru Bisma Cs n Hana Cs yg ternyata sekongkolan buat nyatuin mrka.
"oh, jdi nih kerjaan lu pda yah?? Bguuss.." kata Reza geram.
"maap ka,, tpi tdi yg preman itu gk msuk dlem bgian rencana loh.." kata Angel menjelaskan.
"maap yah Sal, gra2 kita lu jadi luka deh.." kata Ina merasa bersalah.
Mereka pun blik ke vila.
Dan yg tdi di bilang cuman 4 sejoli, jdi bneran nambah satu.
Hah,, bner2 aura kekuatan cinta lgi beterbangan di atas mereka.
Hari2 di puncak pun berlalu..
It's time to back home..
"hah.. Cpet bgt yah rasanya.." kata Thia yg gk rela kalo hrus plang.
Bagi kamu terlalu cpat Cyn, buat yg bca kelamaan,, hhe :D

hari minggu sore semuanya balik ke rumah masing.
"Han, Kka lusa ada manggung di Malang, n besok hrus jlan ke apartemen.." kata Rafa.
"smpe kpan Ka?"
"kayanya selasanya udh pulang,, knpa?"
"aku ikut donk,, gpp kan sekali-kali temenin Kka manggung?" tnya Hana.
"boleh..boleh.." kata Rafa menyetujui.
**

Bisma: halo? Npa Raf?
Rafa: ade gw ikut ke Malang nti, ade lu mw ikut gk?
Bisma: wah,, gw gk ykin deh Raf, gw tanyain dlu yah.. Nti gw kabarin lgi,,
Rafa: ok, gw tunggu yah..
Bisma mematikan hpnya.
"Cyn, kka manggung di Malang lusa, n besok hrus ke apartemen.." kata Bisma yg terdengar ragu2.
"pulangnya?" tnya Thia yg gk berkutik dri novelnya.
Knpa hrus selalu novel??
"selasa.."
Thia mnutup novelnya lalu mndekat ke arah Bisma.
"kalo aku ikut ngerepotin gk??" tnya Thia hati2.
"oh,,, tntu gk donk.. Sbnernya tdi kka mw ngjak kmu, eh.. Udh nyosor dluan.." komen Bisma panjang lebar.
Bisma
=Raf, ade gw mw ikut..
Bisma ksih kbar ke Rafa melalui sms.

Rafa
=ok,, gw jga udh hbungin Morgan, adenya juga mw ikut. Sally jga,, cuman si Angel doang yg gk bsa..
Bales Rafa.

Bisma=
ok, Raf.. Sampe ketmu di apartemen.

Keesokan harinya...
Pra MS dan Hana Cs udh ngumpul di apartemen mrka di kuningan.
"Ga, gmna ujian lu?? Katanya lu smpet sakit yah?" tnya Bisma.
"udh susulan, llus semua kok.. N kalo soal skit itu gw udh di jagain pnuh sma Ecy,, hhe.." kata Rangga smbil cengengesan.
"eh, tunggu2 ada yg bru jadian dn gk bilang2 nih??" goda ka Inge sang Manager.
"wah,, iya nih.. Kok bru tw sih??" ka Ica ikutan nyamber.
"kwkwkwk, baru kok.." kata Bisma.
Lalu mereka berbincang-bincang bersma.
Jam 11 mereka terbang ke Malang.
Dan sampai lah mrka ke Malang dlam 1 jam perjalanan.
Para MS lsg tnjau lokasi.
"guys, liat.. Fto kita udh kesebar di skola.." kata Hana yg sibuk sma laptopnya.
"fto paan?" tnya Thia.
"ini loh, fto kita lgi brduaan.." kata Hana.
Ina yg ngedenger itu lsg nyamperin Hana "serius lu??"
"iyah lah,, msa gw bhong,, liat aja sndiri.." kata Hana menyodorkan laptopnya.
"udh lah,, mw gmna lgi.. Udh takdirnya bgno.." kata Thia pasrah.
Yg lain cuman ikut manggut2.
Mereka lalu cri tmpat penginapan terdekat.
Rafa mondar-mandir gk menentu,
"ka, knpa?" tnya Ina bingung.
"gk tw,, kka ngerasa deg-degan aja.." kata Rafa msih dgn mondar-mandir.
"masa kka demam panggung sih?"
"bsa jadi Na,, tpi.. Ahk,, bner kali yah dmam panggung.."
"udh jgn di ambil psing yah,, mnding kita cri mkan yu.." Ina mulai merangkul manja lengan Rafa, dandgn seketika bkin Rafa tenang. Tpi Rafa msih bingung atas perasaanya tadi.
-"msa iyah deg-degan gw karna demam panggung,, gw rsa bukan.."-

To be continued ..

Cerita Aku, Dia, dan Kamu #part 37

“ka, gmna nih…” Sally mulai merengek ketakutan.                                                                                                 
“kka, juga gk tw Sal,, gmna nih..” Reza ikut2an kalut.                                                                                         
 Ternyata Reza dan Sally tersesat terlalu jauh,, mreka msuk ke dlam perkebunan teh yg gelap dan sunyi, dan yg pling parah gk ada sinyal untuk BB mereka. Mulai terdengar dgn samar suara lolongan anjing. “ka, suara apa itu ka…??!!” Sally mulai merangkul lengan Reza dgn kuat.                                                               
“kka, juga gk tw.. eh Sel, itu ada perkampungan.. kita ksna aja yah…” ajak Reza.                                                
Reza dan Sally  pergi ke perkampungan dket situ.                                                                                                        
“Sal, tunggu sini yah.. kka mw kesana dlu, mw tanya2..” Sally hanya mengangguk dan menunggu Reza.
“sendirian aja neng..” kata seorang preman mabuk ke Sally. Sally gk menjawab dia berdiri kaku.
“jwb atuh neng.. sndirian aja??” tnya si preman sekali lgi. Sally ttep gk menjawab.                                                    “heh!!! Mudek lu yah!!! Udh mending temenin abang aja yah neng ,,,”  si preman mulai macem2.                
“ih, apaan sih.. jgn macem2 yah… aduh ka Reza mna sih…” Sally mulai ketakutan setengah mampus.      
Si preman makin menjadi, dia mulai ngelus2 tangan Sally.                                                                                     
 “HEH!! Jgn macem2 yah!!” pekik Sally kesal. Tapi si preman gk menghiraukan, dia terus aja megang2 Sally dan berusaha narik Sally.                                                                                                                                
 “TOLONG!! TOLONG..!!” Sally lsg teriak karena si preman mulai narik tangannya.                                          
”heh! diem lu..!” bentak si preman kesal. “ngapain lo?!” kata Reza yg gk sengja dnger teriakan Sally. Sally yg ketakutan lsg meluk Reza dgn gemetar.                                                                                                                
“siapa lo?! Gw mw hepi2 sma nih cwe,, lepasin tuh cwe..” perintah si preman. Reza gk menghiraukan si preman dia lsg jalan meninggalkan si preman.

Karena geram si preman hendak memukul Reza, tpi syang’nya Reza bsa menangkisnya dan mengeluarkan kemponya. Mengelak dri beberapa pukulan si preman dan…
“bak!!..” pukulan si preman lgi2 berhasil dihindari oleh Reza tpi sayangnya pukulan preman itu gk sengja mengenai kepala Sally. Sally pun pingsan, terjatuh gk berdaya. Melihat hal itu si preman kabur.                     
“Sal,, bangun Sal..” Reza kelabakn.
Dia mengangkut Sally dlam rangkulannya dan beranjak pulang sesuai ptunjuk yg udh di kasih org desa tdi.

Reza mendudukan Sally di sebuah tempat makan di pasar tadi. ternyata Reza cuman nyasar di rmah penduudk.
"Sal, kamu gk apa2 kan?" tnya Reza kalut setelah Sally bangun.
"gk apa2 kok ka.." jwb Sally.
-"nah loh,,.. knpa gw deg-degan gni??"- btin Reza.
-"kayanya gw bneran suka sma dia nih.."- btinnya lgi.
Tak lama kemudian dteng pengamen kecil, seorg anak prempuan dan menyanyikan lagunya yaitu 'I HEART YOU'.
Anak perempuan itu mulai menyanyikan lgunya.
-"ini waktunya kayanya.. gk apa2 deh meskipun di wktu yg kya gni,,"-
"sal, kka mw ngomong sesuatu.."
"ngmong apa ka?" tnya Sally heran.
"sebenernya emang kurang tepat sih wktunya, tpi it's ok lah.. Kaka mw bilang kalo Kaka.... suka sma kamu.."

To be continued..